1.1.
Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan
kemempuan pendidik mereka harus memiliki dasar empiris yang kuat untuk
mendukung profesi mereka sebagai pengajar, kenyataan yang ada kurikulum yang
selama ini di sekolah mengah kurang mampu mempersiapkan siswa untuk masuk ke
perguruan tinggi kemudian kurangnya pemahaman akan pentingnya relevansi
pendidikan untuk mengatasi masalah-masalah social dalam budaya serta bagaimana
bentuk pengajaran untuk siswa dengan beragam kemampuan intelektual.
Jeronesbruner
seorang peneliti terkemuka, memberikan beberapa gambaran tentang perlunya teori
pembelajaran di dalam kelas, serta
bebrapa contoh praktis untuk dapat menjadi bekal persiapan profesionalitas para
guru . berdasarkan penelitian selama beberapa tahun terakhir, cukup jelas bagi
saya (jornes bruner) bahwa dari segi psikologis dan dari desain kurikulum itu
sendiri sanatlah minim di bahas tentang teori pembelajaran teori pembeajaran
yang sudah ada selama ini hanya berfokus pada kepentingan teori semata sebagai
contoh, pada saat membahas tentang teori perkembangan seorang anak tidak di
ajarkan pengaruhnya terhadap tantangan social dan bagaimana pengalaman nyata
yang nantinya akan di alami anak ketika berada di masyarakat, masih banyak
contoh-contoh lain bagaimana sebuah teori pembelajaran tidak menyentuh aspek
social dari murid, dan hal ini merupakan bentuk pembodohan secara intelektual
dan tidak memiliki tnggung jawab moral,
Dari permasalahan diatas kita menyadari bahwa
sebuah teori pembelajaran sebaiknya juga menyangkut suatu praktek untuk
membimbing seseorang bagaimana caranya ia memperoleh pengetahuan dan
keterampilan padangan hidup serta pengetahuan akan kebudayaan masyarakat
sekitarnya.
1.2.Rumusan
masalah
a. Jelaskan tentang pengertian teori
belajar dan teori deskriptif?
b. Jelaskan tentang Teori
Belajar dan Teori Pembelajaran Kaitannya dengan Teori Deskriptif dan Teori
Preskriptif?
c. Jelaskan
tentang Kelebihan dan kekurangan teori belajar dekriptif, dan preskriptif?
1.3.
Tujuan
Tujuan dari makalah ini sendiri adalah
untuk memberikan banyak pengetahuan kepada pihak pembaca agar dapat mengetahui
serta memahami bagai mana metode dan tori belajar secara deskriptif, sementar
tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi syarat pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian teori belajar dan
teori deskriptif
a.
Pengertian
teori belajar
Teori belajar adalah
teori yang mendeskripsikan apa yang sedang terjadi saat proses belajar
berlangsung dan kapan proses belajar
tersebut berlangsung. Ada 4 hal yang terkait dengan teori pembelajaran
a. Teori pembelajaran harus
memperhatikan bahwa terdapat kecenderungan cara belajar siswa dan kecenderungan
ini sudah dimiliki siswa jauh sebelum ia masuk ke sekolah.
b. Teori ini juga terkait dengan adanya
struktur pengetahuan
Ada 3
hal yang terkait dengan struktur pengetahuan
1. Struktur pengetahuan harus mampu
menyederhanakan suatu informasi yang sangat luas
2. Struktur tersebut harus membawa siswa
kepada hal-hal yang baru melebihi informasi yang anda jelaskan
3. Harus mampu meluaskan cakrawala
berfikir siswa mengkombinasikanya dengan ilmu-ilmu yang lain.
c.
Teori
pembelajaran juga terkait dengan hubungan yang optimal
d.
Teori
pembelajaran tekait dengan penghargaan dengan hukuman
Asri budi ningsih 2004,
dalam buku belajar dan pembelajaran menjelaskan upaya dari burdner untuk
membedakan antara teori belajar yang deskriptif, dan teori belajar yang
prespektif, dikembang kan lanjut oleh reigeluth, teori dan prinsip-prinsip yang
deskriptip menempatkan pariabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai givens
dan menempatkan hasil belajar sebagai pariabel yang di amati. Dengan kata lain
kondisi dan metode pembelajaran sebagai pariabel bebas dan hasil pembelajaran
sebagai pariable tergantung.
Reigeluth,1983 dalam
dongeng 1990, mengungkapkan bahwa teori prespektif adalah goal oriented,
sedangka teori deskriptif adalah goal free, maksudnya, bahwa teori pembelajaran
prespektis di maksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pemelajaran
deskriptif. Di maksudkan untuk memberikan hasil, itulah sebabnya pariable yang
di amati dalam mengembangkan teori belajar, yang prespektif adalah metode yang
optimal untuk mencapai tujuan, sedangkan dalam mengembangka teori pembelajaran
deskriptif pariable yang di amati adlah hasil belajar sebagai akibat dari
intreksi antara metode dan kondisi ,
Dengan
kata lain teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan
pembelajaran dengan proses psikologis dalam diri siswa, sedangkan teori belajar
mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dengan proses psikologis dalam diri siswa.teori pembelajaran harus di
masukan pariable metode pembelajaran , bila tidak, mak teori itu bukanlah teori
pembelajaran hal ini penting sebab
banyak yang terjadi apa yang di anggap sebagai teori pembelajaran yang sebenarnya adalh teori
belajar.
b. Pengertian teori deskriptif
Bruner mengemukakan bahwa
teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses
belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan
utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal.
Teori belajar menaruh
perhatian pada hubungan di antara variabel-variabel yang menentukan hasil
belajar, sedangkan teori pembelajaran menaruh perhatian bagaimana
seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar. Dengan kata
lain, teori belajar menaruh perhatian bagaimana seseorang belajar dan teori
pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variabel-variabel yang
dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar.
Asri budi ningsih 2004,
dalam buku belajar dan pembelajaran menjelaskan upaya dari burdner untuk
membedakan antara teori belajar yang deskriptif, dan teori belajar yang
prespektif, dikembangkan lanjut oleh reigeluth, teori dan prinsip-prinsip yang
deskriptip menempatkan pariabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai givens
dan menempatkan hasil belajar sebagai pariabel yang di amati. Dengan kata lain
kondisi dan metode pembelajaran sebagai pariabel bebas dan hasil pembelajaran
sebagai pariable tergantung.
Reigeluth,1983 dalam
dongeng 1990, mengungkapkan bahwa teori prespektif adalah goal oriented,
sedangka teori deskriptif adalah goal free, maksudnya, bahwa teori pembelajaran
prespektis di maksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pemelajaran
deskriptif Di maksudkan untuk memberikan
hasil, itulah sebabnya pariable yang di amati dalam mengembangkan teori
belajar, yang prespektif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan,
sedangkan dalam mengembangka teori pembelajaran deskriptif pariable yang di
amati adlah hasil belajar sebagai akibat dari intreksi antara metode dan
kondisi ,
Dengan
kata lain teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan
pembelajaran dengan proses psikologis dalam diri siswa, sedangkan teori belajar
mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dengan proses psikologis dalam diri siswa.teori pembelajaran harus di
masukan pariable metode pembelajaran , bila tidak, mak teori itu bukanlah teori
pembelajaran hal ini penting sebab
banyak yang terjadi apa yang di anggap sebagai teori pembelajaran yang sebenarnya adalah teori
belajar.
Pada perkembangan
selanjutnya, Reigeluth dan kawan-kawan mengemukakan bahwa, "Principles and theories of instructional design may be stated
in either a descriptive or prescriptive form." Jadi, teori-teori
dan prinsip-prinsip pembelajaran yang deskriptif menempatkan variabel kondisi
dan metode pembelajaran sebagai givens (variabel bebas), dan menempatkan
hasil pembelajaran sebagai variabel yang diamati (variabel tergantung).
Sedangkan teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang preskriptif
menempatkan variabel hasil dan kondisi sebagai givens (variabel bebas),
dan menempatkan metode pembelajaran sebagai variabel yang diamati (variabel
tergantung).
teori deskriptif adalah
goal free yang dimaksudkan
untuk memberikan hasil sebagai efek
dari interaksi dari metode dan kondisi, sedangkan teori preskriptif
adalah goal oriented yang
dimaksudkan untuk mencapai tujuan dari
metode optimal yang digunakan.
Hasil
pembelajaran yang diamati dalam teori desktriptif adalah hasil pembelajaran yang nyata (actual
outcomes) dalam pengertian probabilistik, hasil pembelajaran yang
muncul, dan bisa jadi bukan merupakan hasil pembelajaran yang diinginkan, sedangkan
dalam pengembangan teori preskriptif yang diamati adalah hasil pembelajaran yang diinginkan (desired
outcomes) yang telah ditetapkan lebih dulu.
2.2. Teori Belajar dan Teori Pembelajaran Kaitannya
dengan Teori Deskriptif dan
Teori Preskriptif
Seperti halnya teori pembelajaran,
teori belajar juga ada yang bersifat deskriptif dan preskriptif. Namun
demikian, teori belajar yang preskriptif bukanlah teori pembelajaran. Untuk
menunjukkan perbedaan tersebut, perhatikan contoh berikut:
a.
Teori belajar deskriptf
"Agar
retensi meningkat maka kaitkan pengetahuan baru yang dipelajari pada struktur
kognitif yang telah dimiliki."
b. Teori
pembelajaran preskriptif
"Agar retensi meningkat maka mulailah pembelajaran
dengan menampilkan kerangka isi/materi pelajaran, baru kemudian secara bertahap
mengelaborasi bagian-bagian yang ada dalam kerangka isi tersebut dan secara
tetap mengaitkan setiap tahapan elaborasi pada kerangka isi."
Dijelaskan oleh Landa (dalam Degeng,
1989) - dengan terjemahan bebas - bahwa teori belajar mengungkapkan hubungan
antara kegiatan si belajar dengan proses-proses psikologi dalam diri si belajar,
sedangkan teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan
pembelajaran dengan proses-proses psikologi dalam diri si belajar. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa teori pembelajaran harus memasukkan variabel metode
pembelajaran atau selalu menyebutkan teori pembelajaran, sedangkan teori
belajar sama sekali tidak berurusan dengan metode pembelajaran.
Untuk dapat membedakan teori belajar
deskriptif dan teori belajar preskriptif, perhatikan contoh berikut:
·
Teori belajar deskriptif:
"Jika membuat rangkuman tentang isi buku teks yang
dibaca maka retensi terhadap isi buku teks itu akan lebih baik."
·
Teori belajar preskriptif:
"Agar dapat mengingat isi buku teks yang dibaca secara
lebih baik maka bacalah isi buku teks itu berulang-ulang dan buatlah
rangkumannya."
Teori belajar deskriptif menggunakan
proposisi teoritik, "Jika... maka...." yang menyatakan apa yang
terjadi secara psikologis bila suatu tindakan belajar dilakukan oleh seseorang.
Teori belajar preskriptif mempreskripsikan tindakan belajar apa yang harus
dilakukan agar proses psikologis itu terjadi.
2.3.
Kelebihan dan kekurangan teori belajar dekriptif, dan preskriptif
a.
Kelebihan
teori belajar deskriptif
·
Lebih
terkonsep sehingga siswa lebih mamahami materi yang akan di sampaikan
·
Mendorong
siswa untuk mencari sumber pengetahuan sebanyak-banyak nya dalam mengerjakan
suatu tugas.
b.
Kekuranagan teori belajar deskriptif
·
Kurang
memperoleh akan sisi psikologis siswa dalam mendalami suatu materi.
a.
Kelebihan
teori pembelajaran preskriptif
·
Lebih
sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas.
·
Banyak
member motivasi agar terjadi proses belajar.
·
Mengoptimalisasikan
otak secra maksimal
b.
Kekuranagan
teori pembelajaran preskriptif
·
Membutuhkan
waktu cukup lama.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ø teori
deskriptif adalah goal free
yang dimaksudkan untuk memberikan
hasil sebagai efek dari interaksi dari metode dan kondisi, sedangkan
teori preskriptif adalah goal oriented
yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan
dari metode optimal yang digunakan.
Ø Teori
belajar deskriptf
"Agar
retensi meningkat maka kaitkan pengetahuan baru yang dipelajari pada struktur
kognitif yang telah dimiliki."
Ø Teori
pembelajaran preskriptif
"Agar retensi meningkat maka mulailah pembelajaran
dengan menampilkan kerangka isi/materi pelajaran, baru kemudian secara bertahap
mengelaborasi bagian-bagian yang ada dalam kerangka isi tersebut dan secara tetap
mengaitkan setiap tahapan elaborasi pada kerangka isi."
3.2.
Saran
Saran saya
kepada pihak pembaca makalah ini khususnya di jurusan fkip adalah untuk menjadi
pengajar haruslah dapat memahami karakteristik peserta didik supay nantinya
kita dapat muda mentransfer ilmu kepada mereka.
DAFTARA PUSTAKA
GOOGLE. 2013. TEORI DESKRIPTIF :
KENDARI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar yang bersifat membangun, agar kami dapat mengembangkan media ini!